14 September 2009

PILIHAN

Oke, ngomong soal pilihan, sebenernya aku udah gak mau bicara panjang lebar. Tiap orang pasti udah kenal banget sama yang namanya pilihan. Tiap hari memang orang diharuskan memilih. Seperti kata orang bijak, bahwa hidup adalah sebuah pilihan. Tanpa pilihan hidup akan datar dan tak berwarna.

Hal yang paling sederhana adalah ketika manusia dihadapkan pada dua pilihan. Sesederhana itukah? Ternyata tidak. Hanya dua pilihan bukan berarti memudahkan seseorang dalam menentukan pilihan yang ia hadapi. Aku sangat terhenyak dan setuju dengan quote seorang temanku. Namanya Pandhu. Dia pernah menulis dalam statusnya di FB juga di foto pribadinya. Kalimat jelasnya seperti apa aku lupa, yang jelas intinya, "bukan pilihan yang mempersulit kita, tapi kitalah yang membuat pilihan itu menjadi sulit". Nice quote i think. Dan interpretasiku sih, pada dasarnya pilihan itu selalu ada di setiap pergerakan kita dan tergantung pada bagaimana kita menyikapinya. Sebuah pilihan akan menjadi simpel ataupun dilematis tergantung pada bagaimana kita menyikapinya.

Itu baru di antara dua pilihan. Lalu, bagaimana kalau pilihan yang ada tidak hanya dua, tapi tiga, empat, lima, atau bahkan tak terhitung? Kembali lagi pada quote si Pandhu tadi. Menurutku, quote dia tadi berlaku pada semua tipe pilihan. Sebagian besar orang berpikir memilih satu di antara banyak pilihan merupakan hal yang sulit. Akan tetapi, dengan quote si Pandhu tadi aku rasa ya tergantung pada bagaimana kita memandang pilihan yang ada itu. Ya tentu saja tetap memakai beberapa saringan dan pilihan alternatif.

Yah, terkadang orang dihadapkan pada banyak pilihan. Terlalu banyak malah. Aku sendiri bukan orang yang idealis. Kalau memakai quote tadi, ya seharusnya seseorang gak perlu pusing-pusing mikirin pilihan-pilihan yang ada. Mereka bisa saja membuat semuanya menjadi simpel, dengan memilih satu pilihan dan menyiapkan cadangan-cadangan kemungkinan jika apa yang mereka pilih ini gagal. Tapi aku tidak seperti itu. Aku bukan tipe orang yang oportunis. Terutama jika pilihan-pilihan ini terkait dengan cinta. Terlalu banyak resiko jika aku harus memilih dan menyiapkan cadangan. Akan ada yang tersakiti dan aku akan menyakiti. Aku tidak mau membuat permainan bodoh yang terkait dengan pilihan-pilihan.

Jika berandai-andai, aku justru berpikir untuk menyingkirkan semua pilihan itu dan biarkanlah aku berjalan seperti ini dulu. Sendiri, single, karena aku nyaman dengan keadaanku yang sekarang. Tapi di sisi lain aku juga membutuhkan orang yang bisa care sama aku. Aku tidak manja, karena dari kecil aku udah dituntut biar bisa mandiri. SMA akupun asrama, dan secara lahiriah aku sudah mampu mandiri. Yah, aku pun sekarang gak mau egois. Aku hanya berpikir bagaimana bisa menentukan pilihan dari alternatif-alternatif yang ada. Yah, gara-gara membaca quote si Pandhu itu sekarang aku jadi berpikir. Jika memang kita lah yang membuat pilihan-pilihan yang ada menjadi sulit, lantas bagaimana caranya agar pilihan yang ada saat ini dapat menjadi simpel? That's just the biggest question on my mind..

2 comment:

ariev said...
This comment has been removed by the author.
ariev said...

nget depp, kalo setiap pilihan itu mengandung konsekuensi yang harus dibayar
aq ada pengalaman,
ketika pilihan itu dipilih, dan kita bahagia...kebahagiaan itu belum tentu konsekuensi sebenarnya dari pilihan itu
sedih...kesedihan itu belum tentu konsekuensi sebenarnya dari pilihan itu...
sebenarnya langkah setelah memilih itu yang harus kamu pertimbangkan...
bukan alsan mana yg mempengaruhi pilihan itu..

aku ambil contoh..memilih makan daripada minum..
makan : kenyang deh..tp pasti kerongkongan kering...
minum : dahagaku hilang..segarr !! tapi galama lagi pasti lapar..dan kembung..

contoh simple diatas menegaskan bahwa setiap pilihan mengandung lebih dari satu konsekuensi...

kenalilah pilihanmu, tinjau lebih jauh..

ambil sikap gini : seandainya aku memilih ini..memilih itu..kamu ambil simulasi terlebih dahulu..

setelah itu pilihlah lah...

setelah memilih..dan mungkin sedih/bahagia..
ambil langkah pikiran positif dan bila hasil pilihan kamu buruk, lalu kamu ambil langkah solusi..
bagaimana memperbaikinya...

SETIAP PILIHAN TIDAK ADA YANG BURUK DAN YANG BAIK, TINDAK LANJUT DARI PILIHAN ITU LAH YANG AKAN BAIK ATAU BURUK.

btw ya depp, single dan relationship itu belum jadi masalah deh buat kamu yg masi muda belia..
konsen aja ke dunia kamu...jadilah lebih kuat tanpa ada seseorang disampingmu...

tapi ya..kembali ke pilihanmu..

2009 September 13 21:47

Post a Comment