17 October 2009

there's that one person you'll never get over no matter how long it's been

Pagi ini aku terbangun, ditemani secangkir teh hangat dan lagu Taking Back Sunday, New American Classic. Mendengar lagu ini, membuat konsentrasiku kembali terpecah. Setelah semua yang aku alami, tadi malam sebenarnya aku mulai berpikir bahwa aku salah. Aku mungkin terlalu bodoh, membiarkan diriku terlalu berlarut. So damn fun, sesuatu yang menyenangkan mungkin, tapi membawa efek buruk bagiku.

Aku sebenarnya masih bingung dengan apa yang aku rasakan. Sayang, tetapi aku tak ingin memilikinya, karena mungkin keadaannya akan berbeda. Aku, berada dalam zona nyaman.. Zona yang sebenarnya sangat tidak nyaman, tapi aku merasakan kenyamanan yang sangat luar biasa di sini.. Aku juga tak tahu kenapa, tapi aku, mungkin terlalu bodoh. Aku merasakan zona nyaman ini, aku terlarut dalam zona nyaman ini..

Aku sadar, cepat atau lambat zona ini akan segera berakhir. Bisa berakhir bahagia, bisa juga berakhir tragis.. Jika bahagia, aku rasa aku akan merasakan sesuatu yang mungkin belum pernah aku rasakan sebelumnya. Memiliki seseorang yang sudah lama ada di hatiku. Jika tragis, rasa sakit yang aku rasakan akan luar biasa. Tentu aku ingin akhir yang bahagia. Tapi aku juga belum bisa memastikan akhir dari zona ini, aku berprediksi akhir yang tragis justru. Tapi aku tak mau berspekulasi. Bayangan-bayangan, pikiran-pikiran yang ada dalam benakku selalu berkelebat saat kesendirian itu tiba. Tapi sekali lagi, aku tak mau berspekulasi. Aku tak mau pikiran positif atau negatif datang ke pikiranku dan mendoktrinku dengan spekulasi-spekulasi bodoh. Saat ini, aku hanya menjalaninya apa adanya..

Tapi aku juga tidak bisa selamanya seperti itu. Aku tidak bisa berspekulasi, dan juga tidak bisa diam dalam zona nyaman ini selamanya. Aku stuck. Tak bisa bergerak.. Aku, hanya bisa duduk. Menanti. Sebuah hal yang membosankan. Aku ingin maju, tapi aku takut sakit. Aku ingin mundur, tapi aku belum rela terlepas dari semua kenyamanan ini. Aku egois, ingin selalu merasakan kenyamanan yang semu ini.. Aku tak tahu apa lagi yang harus aku perbuat. Aku stuck.

Aku peduli padanya, aku nyaman ketika bersamanya, aku tidak mau apapun terjadi kepadanya.. Tapi pada saat itu juga aku merasa terlalu lemah. Sudah cukup banyak yang ia lakukan untuk menyakitiku, sudah terlalu banyak hal yang seharusnya bisa membuat aku membencinya. Tapi aku tak tahu kenapa, aku tak bisa membencinya.. Aku tak bisa. bahkan untuk menghindarinya pun justru membuatku semakin sakit. Aku tak mau seperti ini, tapi aku nyaman bersama dia. Zona nyaman. Kenikmatan semu. Aku harus mengutuk siapapun penggagas zona ini. Kenapa keadaan bisa menjadi seperti ini, aku tak tahu. Dan aku tak tahu bagaimana menghindarinya. Zona ini terlalu mengikat. Mencekik. Membuatku tercandu. Aku tak mau..Tapi aku tak bisa melepaskan diri.

Semuanya jadi serba abstrak. Gak jelas.. Dan aku harus bisa mengambil keputusan.. Sebenarnya keputusan itu sudah ada. Menghindar. Karena aku tak mau terus berlarut dan berharap. Tapi zona nyaman ini memang brengsek. Mengikatku kepada sebuah kursi. Mengikat tangan dan kakiku, membuatku tak bisa bergerak.. Aku sudah meronta, tapi ikatan ini justru membuatku nyaman. Entah mengapa, mungkin aku yang bodoh. bahkan kini aku terlalu lemah untuk dapat melepaskan diri.. Aku akan membiarkan tali ini megikatku, apapun yang akan dia lakukan, aku akan menerima.. Tali ini bisa saja terus memberikan kenyamanan kepadaku, tapi bisa juga menyakitiku.. Dan aku tak mau tahu itu.. Aku hanya tahu saat ini aku nyaman, dan aku sudah terlalu lemah untuk dapat melepaskan diri dari ikatan ini, dari zona ini.. Aku harus menghindari zona ini agar aku tak sakit, karena aku sudah terlalu capek merasakan sakit.. Tapi aku terlalu rapuh untuk dapat lepas dari zona ini..

Aku jadi teringat salah satu lagu yang pernah aku dengar, lagu zolof and the rock and roll destroyer, yang judulnya panjang.. Dan sangat mencerminkan diriku saat ini. Intinya, ada seseorang yang tak akan pernah bisa kamu dapatkan, sekalipun kamu telah menunggunya sekian lama.. Mereka tidak mempercayai adanya proses dalam cinta. Aku juga tidak percaya adanya proses, tapi aku yakin, perasaan yang pernah ada, akan tetap tersimpan.. Sekalipun kamu mencoba membuangnya jauh.. Dan aku, ingin membuangnya, tetapi aku tak bisa.. Aku hanya bisa membiarkannya masuk ke dalam diriku, merajai seluruh pikiran dan hatiku.. Dan mungkin aku pun akan membiarkannya menyakiti, menghancurkanku sedikit demi sedikit, bahkan tanpa aku sadari.. Karena aku sudah terlalu lelah menghadapi semua ini.. Semua ketidakpastian ini..

there's that one person you'll never get over no matter how long it's been
(zolof and the rock and roll destroyer)

0 comment:

Post a Comment