Angin bertiup, berdebu..
Seorang gadis kecil berlari membawa sebuah balon gas berwarna merah di tengah padang pasir. Rok yang ia kenakan melambai tertiup desiran angin gurun yang panas sore itu. Gadis kecil itu, tidak mengenakan alas kaki. Kakii mungilnya ia biarkan terbakar di atas pasir.. Matanya berair menahan debu yang seringkali masuk ke matanya.. Dan gadis kecil itu, terus berlari..
Matahari seakan enggan meninggalkan gurun itu, setia menemani gadis kecil yang berlari tanpa arah. Rok hitam yang dikenakan oleh gadis kecil itu menambah panas yang ia rasakan. Matahari ingin menemani gadis kecil tersebut, namun tanpa ia sadari, ia justru membuat gadis kecil itu semakin menderita karena panasnya. Dan, matahari, terus menemaninya sore itu. Namun gadis kecil itu, tetap berlari..
Balon merah itu terus ia genggam.. Ia tak mau melepaskannya sedikitpun.. Tangannya melepuh dan tetap menggenggam balon merah itu.. Dan gadis kecil itu kembali berlari..
Oase, perlahan muncul di hadapan mata gadis kecil itu. Dengan matanya yang pedih dan kakinya yang terbakar, gadis kecil itu berlari penuh semangat mendekati oase tersebut. Gadis itu terus berlari, namun oase tersebut terus menjauh. Semakin ia mendekat, oase tersebut semakin menjauh... Gadis kecil itu menangis, namun ia semakin menguatkan dirinya untuk mendekati oase itu.. Ia haus, ia kepanasan, ia ingin mendekati oase itu, menyentuh airnya, dan meneguk setenggak airnya..
Tanpa gadis kecil itu sadari, oase tersebut hanyalah..
FATAMORGANA..
Seorang gadis kecil berlari membawa sebuah balon gas berwarna merah di tengah padang pasir. Rok yang ia kenakan melambai tertiup desiran angin gurun yang panas sore itu. Gadis kecil itu, tidak mengenakan alas kaki. Kakii mungilnya ia biarkan terbakar di atas pasir.. Matanya berair menahan debu yang seringkali masuk ke matanya.. Dan gadis kecil itu, terus berlari..
Matahari seakan enggan meninggalkan gurun itu, setia menemani gadis kecil yang berlari tanpa arah. Rok hitam yang dikenakan oleh gadis kecil itu menambah panas yang ia rasakan. Matahari ingin menemani gadis kecil tersebut, namun tanpa ia sadari, ia justru membuat gadis kecil itu semakin menderita karena panasnya. Dan, matahari, terus menemaninya sore itu. Namun gadis kecil itu, tetap berlari..
Balon merah itu terus ia genggam.. Ia tak mau melepaskannya sedikitpun.. Tangannya melepuh dan tetap menggenggam balon merah itu.. Dan gadis kecil itu kembali berlari..
Oase, perlahan muncul di hadapan mata gadis kecil itu. Dengan matanya yang pedih dan kakinya yang terbakar, gadis kecil itu berlari penuh semangat mendekati oase tersebut. Gadis itu terus berlari, namun oase tersebut terus menjauh. Semakin ia mendekat, oase tersebut semakin menjauh... Gadis kecil itu menangis, namun ia semakin menguatkan dirinya untuk mendekati oase itu.. Ia haus, ia kepanasan, ia ingin mendekati oase itu, menyentuh airnya, dan meneguk setenggak airnya..
Tanpa gadis kecil itu sadari, oase tersebut hanyalah..
FATAMORGANA..